Gragal - Bocek : 2nd Option
Melanjutkan pos sebelumnya , menjelajah area ladang. Maka saya meneruskan mencari pilihan kedua. Jalur lain dari keseluruhan area ini, sekaligus mengenal persimpangannya. Dari dialog dgn penduduk sekitar , saya memperoleh jalur pinggir pinus. Mendengar kata 'pinus' rasanya lebih menantang.Permulaan jalur ini berupa single track dekat area pinus. Tidak terlalu nampak, namun begitu masuk terlihat jalurnya bagus. Jalur di posting pertama tadi mantaplah , kekurangannya menurut saya adalah merupakan byknya riwa riwi (hilir mudik petani), jadi rasanya tidak terlampau leluasa.
Pilihan kedua ini rasanya lebih menantang
Ada persimpangan, yg kiri masuk area pinus lebih dalam menurun. Yang kedua, ke kanan masih berupa single track menurun dan lebih terbuka, akhirnya saya pilih melewati jalur ini (foto di atas). Dibawah ini jalur yg sudah saya lewati
Pilihan saya ternyata tidak salah, jalur ini sangat menantang.
Kondisinya memungkinkan utk gas pol, menurun dgn cepat. Bahkan tidak dipancal, saya memperoleh 'speed' yg lumayan seram . Seram karena beberapa hal ; saya memakai kombinasi ban kecil, tidak ber-'protector', ada beberapa bagian menurun tajam.
Diawal titik ,tanahnya masih basah, dan sedikit licin. Saya sadar setelah mencoba mengerem mendadak , ban belakang gampang selip. Padahal jalur ini jelas membuat sepeda menurun kencang. Penampakan kekejaman trail tidak terlihat, hanya 1-2 petani yg lewat, itupun mereka terlihat kesusahan, kabar baik buat sepeda
Setelah mengingat2 kapan hujan terakhir, sepertinya sudah lama. Tapi jalur ini masih basah, saat musim hujan pasti lebih runyam lagi ceritanya, sekaligus lebih seru.
Jalur di depan. Setelah menurun agak lama, tanahnya terlihat mulai kering, tidah basah lagi seperti sebelumnya. Dibawah ini turunan yg sudah terlahap , ada sedikit spot loncat, dan drop yg alami, lumayan legit.
Lanjut turun, wah saya jadi ingat suatu tempat... tegalweru ya ya
cm yg ini lebih mulus, lebih kecil dan lebih 'njuleg' turunannya
Agak rata, saya kira sudah kelar. Ealah, di depan sana terlihat tayangan menantang
Ini dia tayangannya
Setelah lompatan sedikit itu, terdekatnya langsung lompat lagi dan ..drop, begitulah pikiran saya melihat di depan. Muaknyusss
Hajar..!
Persimpangan. Jalur kanan terlihat oke, sayang waktu tidak mencukupi utk menelaah lebih luas, saya pilih kiri yg tampak lebih pasti.
Turun lagi dan berkelok, hingga saya akhirnya tiba di perhentian pertama di Gragal.
Track Gragal - Bocek ini menjanjikan dan menyenangkan , itulah kesan saya utk putaran pertamanya. Sebenarnya ada harapan untuk sebuah mata air, atau kolam yg segar utk sekedar berendam kaki, yang membuat semakin komplit cerita bersepeda ini, bayangan saya seperti penelusuran sebelumnya di Danau dan Mata Air Tersembunyi. Sayangnya melihat kondisi di lapangan, secuil sungai saja terlihat jarang.
Penasaran juga, seperti apalagi selanjutnya. Melihat jalannya seperti cukup mudah ditelusuri dan diingat. Pun area yg saya lewati cukup rimbun dan hijau, dimanapun beristirahat memungkinkan.
Cerita dari track ini akan bersambung lg pada posting ketiga : "Makadam Party"