Kawi Happy Ride

15:08 0 Comments A+ a-

Tidak butuh waktu lama bagi saya utk kembali 'metani' jalur pegunungan kawi.
Utk mempersingkat waktu dan jarak tempuh perjalanan, metode kali ini menggunakan loading bike rack. Sudah ready 2 bulan lalu, baru kemarin keturutan utk dicoba.
Persiapan menjelang keberangkatan : bike carrier, webbing, rachet, tali karet, dan kunci pas.
Oh ya pada kesempatan ini, di tahun baru ini saya sungguh turut berduka atas musibah Air asia utamanya penumpang anak2 ,saya tak tega membayangkan kejadiannya. Semoga ketabahan dan kesabaran selalu terlimpah pada keluarga yg ditinggalkan. Amiin
Sesampai di Maduarjo sayapun membongkat muatan. Apa ini rumah sodara saya?sungguh bukan, ini numpang rumah penduduk setempat. Awal2nya clingak clinguk cari tumpangan parkir sepeda, akhirnya pilihan jatuh ke sini. Nanti di akhir saya jelaskan.
Mengawali perjalanan dekat Greenfields. Berhenti sebentar setel discbrake karena beberapa kali terdengar gesekan cakram dgn brakepad pdhal kondisi tidak mengerem. Bapak satpam tsb menyapa 'opo 'o mas sepeda e?' kepada saya.
Kemudian meluncur masuk jalur samping greenfields. Jalur yg luar biasa gokil dgn hadangan batu sebesar kepalan tangan.
Memutari greenfields, menanjak ke atas hampir kesasar masuk jalur pinus menuju hutan rimba , yg bila saya tidak diberitahu petani setempat mungkin akan berabe. Jalur memutar greenfield ini top markotop menanjaknya.

Belakang greenfields, bisa dilihat sapi perah bersama kawan2nya. Jenis sapi yg sering muncul di iklan televisi, berwarna hitam putih dan bersuara 'mooooo'.
Area terbuka yg saya capai dgn mbrasak. Ada jalannya tapi tidak terlihat, malah saya keliru ambil jalan yg susah.
Penampakan turunan. Belakang greenfield jalur sudah datar dan kemudian tersedia beberapa jalur utk turun. Saya mengambil yg terlihat lebih menantang.
Atas dari turunan tadi adalah ini, sebuah jalur menuju hutan pinus yg rapat dan agak gelap dgn sedikit bau misterius. Melihat tipikal tanahnya berani jamin ban saya tidak akan dapat traksi bagus.
Jalur turunan ini ternyata berada di samping jurang, dan lebarnya makin lama tidak lebih dari 30an cm. Sungguh perlu kehati2an karena jurang di sampingnya tertutup tanaman dan cukup curam.
oh yeah, Van Hallen was here.
Berhenti sebentar utk menggambar lokasi.
Agak jauh lagi, inilah gambaran yg saya dapatkan. Ada jalur di bawah ,bagaimana mencapainya itu yg saya belum tahu.
Ternyata di depan saya sedang berhenti 2 bocah berumur sekitar 15an dgn motor trail masing2  di jalur turunan yg sempit adanya itu. Setelah permisi mau lewat dulu, eh di depan disambut 2 petani lokal sedang membawa gerobak berisi rumput gajah. 
Salah satu gerobak tersebut terperosok dan terguling, saya pun berhenti dulu utk membantu. Ternyata gerobak tsb cukup berat, dgn bertiga akhirnya bisa dibalik ke jalur semula. Sayangnya saat dibalik terdengar bunyi 'kraakkk' keras dari gerobak yg terguling tsb, kemungkinan ada yg patah. 
Sambil memeriksa ,sayapun meluangkn bercengkrama dgn mereka.
Ternyata bapak2 ini mengeluhkan banyaknya trail di area sini yg membuat banyak jalur rusak. Kerusakan tersebut berdampak pada ekonomi mereka karena susahnya mencapai lokasi berkebun mereka. Jalur yg tidak bersahabat dgn angkutan hasil tani dan seringnya tersendat oleh rombongan trail yg lewat membuat mereka antipati. Bapak2 ini sebenarnya berharap ada perbaikan jalur oleh para pecinta trail, karena banyak jalan yg saat hujan begini utk jalan saja licin dan susah.
Utk info, gerobak  bapak tsb terguling oleh jalur yg 'ngerail', yg diakibatkan gerusan ban pacul milik motor trail ditambah guyuran air hujan , belum kering kemudian dilintasi lagi.
Sayangnya menurut bapak2 ini ,para pengendara trail agak pongah, dan para petani segan mencari keributan /rame2 karena sadar besarnya komunitas trail, menunggu kesadaran para rider trail sendiri.
Saya sih idem walau tidak begitu antipati. Sayang jg demi kesenangan golongan mengorbankan kemaslahatan lebih besar
Sayapun menghibur mereka bahwa saya dan masih banyak lagi di luar sana yg sama2 tidak begitu suka dgn trail, dan lebih menyukai bersepeda , yg mana lebih sehat dan ramah lingkungan (tidak berisik dan tidak merusak jalur), hehehe
Bapak ini cukup senang dgn obrolan kami mengenai trail dan sepeda pancal, antusias tsb saya sambut dgn ajakan utk berfoto sambil menyebut slogan ' happy ride' ..
Maka bisa dilihat hasilnya di atas
Sesuai petunjuk bapak2 tadi, sayapun meneruskan turun dan nantinya belok ke kanan seperti di foto atas.
Di tengah turunan muncul lg 2 bocah trail td di tengah menghadang jalan yg agaknya sedang mengalami masalah mesin, kok yo ndek tengah seh le....
Terpaksa 'nyirik2 nglibas gundukan tanah.
Jalur setelah u turn , menuju ke bawah dgn tidak terlalu miring. Di depan sudah sedikit terlihat sebuah penampakan yg menakjubkan.

Bersambung di pos selanjutnya.