Terperangkap 'Jadul'

05:08 3 Comments A+ a-

"Wong jadul" begitu istri menyebut saya dan hampir 99% tepat.  Ijinkan menerangkan sebisa saya tentangnya dan menyimpang sedikit dari sepeda - gowes aka mancal. 
Tentang jadul itu mungkin sudah bisa ditangkap dari beberapa posting saya, bagaimana kilasan bayang masa lampau itu saya selipkan. Yap, jadul itu adalah kenangan masa lampau, hias ingatan masa kecil dan masa sebelum saya dilahirkan yg saya kenang hingga sekarang.

(salah satu sudut bioskop kelud, bioskop 'misbar' yg populer di era  80an)

(telinga saya sedang akrab dgn penyanyi satu ini, bahkan saat menulis posting ini. 'Biarkan bunga berkembang ' versi 70an adalah favorit saya)

Sebenarnya setiap masa ada baik dan buruknya. Mungkin ada yg mengingat di masa dahulu menyebutkan 3 huruf dari nama sebuah partai terlarang dgn keras bisa merupakan bencana. Meski begitu saya tak hendak mengingat masa kelam tersebut, karena hanya menimbulkan sedih saja. Biarlah yg baik saja saya tulis sebagai pengingat bahwa negeri ini masih mempunyai nilai2 penyeimbang.

Bulan puasa dan selama libur idul fitri saya manfaatkan menekuni kegilaan saya akan 'jadulisme'. Mulai dari muter2 kota mencari sisa2 bangunan tempo dulu hingga mengorek2 rombengan mencari buku.
 (foto bulan juni : rumah di jl bareng kartini, pas sekali posisi bakul kacang tsb menambah nuansanya)
Saat melihat bangunan, lukisan maupun foto2 tempo dulu entah kenapa mampu menimbulkan rasa haru permanen dalam hati. Apalagi jika bangunan tersebut pernah saya lihat sendiri dan sekarang entah kemana, wuih... 
Melihat foto2 jadul membuat saya kembali bangga akan Indonesia ditengah karut marut keadaannya sekarang. Ada rasa damai  yg meluap akan warna hitam putih itu.
('mencuci baju di pinggir sungai '. Tentunya sungai tak terlalu tercemar karena penggunaan deterjen belum marak spt skrg)
(sawah terasiring di bandung tahun 30an)
(sudut kota bogor jaman dahulu)

(keindahan Tjiandjur jaman dulu, banyak foto serupa yg menampilkan jalanan di Indonesia yg teratur, tidak begitu ramai dan lenggang)

(batavia yg tampak asri)
(pemandangan di Garut , nampak hening dan sejuk)
(suasana pertokoan di Bandung)


2 foto diatas adalah foto petjinan Malang tempo dulu. Percaya tidak ,setelah saya teliti ternyata gambaran suasana pertokoan jaman dulu itu digambarkan dgn akurat di buku2 pelajaran sekolah Jaman dulu.

(gbr suasana pertokoan jaman dulu di buku2 pelajaran jadul)
Gambar terbawah diambil dari beberapa koleksi buku pelajaran jadul milik saya. Beberapa berikut :


 (beberapa penampakan koleksi saya, ada banyak lagi yg masih tersimpan. Saya amat bangga memilikinya, hehe)
Koleksi pribadi ini saya buru dari rombeng ke rombengan, dan beberapa amat mahal serta langka. Yg populer saat itu adalah terbitan Sumbangsih mekar dan Balai Pustaka. Ibu dan Bapak saya memakai terbitan sumbangsih mekar saat sekolahnya. Penerbit yg mempunyai banyak buku dgn gambar yg teramat bagus menurut saya(hampir tak tertandingi oleh buku2 skrg,entah siapa yg menggambarnya dgn teramat khas) diimbangi bacaan yg bermutu pd jamannya.
Mungkin ada beberapa dari kita familar dgn "ini budi, ini ibu budi... " saya mengkoleksinya, hehehe.




Buku2 ini terselip cerita penuh moral dan hikmah diantara pelajaran, kemudian ditambah gambar2 pemandangan dan situasi masyarakat pada saat itu. Pada jaman dulu memang populer sekali buku cerita rakyat aka dongeng dan perjuangan  dgn tema yg baik dan buruk, nasionalisme dan kepahlawanan. Herannya saya kenapa produk pada masa itu di masa kini malah banyak yg menjadi hama negara, seperti koruptor dan beberapa anggota 'dhewan' yg ga becus, pdhal saat itu kita dibombardir dgn buku2 yg berkualitas dan pelajaran yg sangat lekat dgn nilai kemanusiaan. Walau begitu ya sesekali masih ada tokoh2 produk jaman dulu yg masih menggenggam semangat nasionalisme satu nusa, satu bangsa.
Kenapa saya mengumpulkan buku2 ini adalah keinginan membangun perpustakaan pribadi utk keluarga. Agar anak saya mengenal dan mencintai  negerinya terutama sejarahnya, sayapun berhajat senantiasa membacakan cerita2 dalam buku2 koleksi atau singkatnya pendongeng.
Salah satu buku yg sangat berkesan bagi saya adalah Lembah Hijau karangan Nursyamsu 1973 Balai Pustaka. Buku yg pernah menjadi buku cerita terbaik itu berkisah anak yatim yg akhirnya sebatangkara ditinggal wafat sang ibu. Dan dia pun terlunta2 hingga diangkat anak oleh seorang guru sederhana. Liku2 sang anak bernama ujang itu erat kaitan dgn pengenalan nilai kebaikan dan keburukan. Saya terkesan dgn cara bercerita yg bisa diterima anak-anak dan juga memberikan wawasan berpikir yg luas. Harapan tak sekedar menjadi pelajaran, pun juga diamalkan, amiin, hehehe.

Selama libur puasa saya juga melahap beberapa film jadul kegemaran. 
(film Darah dan Doa)
Ya tentu saja beberapa berbau perjuangan seperti Janur Kuning,Serangan Fajar, Kereta Api terakhir. Salah satu yg mantap yaitu Darah dan Doa (1950). Ini merupakan film perjuangan pertama yg berbiaya termahal (150rb) pd jamannya. Karya Usmar Ismail ini walau tak sebagus karya2 eropa pada jamannya, namun punya kisah hebat. Gaya penceritaan narasi seolah membawa nostalgia radio2 siaran jaman perjuangan. Kenapa film lama bin jadul adalah harta karun karena  film2 ini menyimpan gambaran Indonesia tempo dulu yg bisa kita lihat secara langsung. Darah dan Doa sendiri diambil di beberapa lokasi seperti telaga sarangan, gunung gede dan yogya di masa itu. Jadi menyaksikan film seperti ini bagi saya seumpama mesin waktu menilik masa lalu.
Warkop DKI dan beberapa film 80an seperti milik bang Oma pun menjadi kegemaran saya. Tontonlah, percayalah negeri kita amat mengesankan.

('badai di awal bahagia' merupakan salah satu film bang oma dgn selipan irama dangdut yg tidak membuat kuping keriting)
Tak cuma film lokal, sayapun menerima dgn pasrah dicibir istri utk selera film eropa yg tak kalah jadul. Eh jangan salah, percayalah bahwa :
Film Klasik adalah harta karun
Beberapa yg saya ingat adalah  Umberto D.1952, Bicycle Thief 1948, Rear Window 1954, serta beberapa thriller klasik milik Alfred Hitchcock.
(Umberto D. bercerita tentang seorang kakek pensiunan sebatangkara yg bertahan hidup bersama seekor anjing, sangat menyentuh)
(Bicycle Thief : Ayah dan anak yg berkeliling mencari sepeda si ayah yg dicuri, sepeda yg sangat vital sekali utk pekerjaannya, yg berarti juga makan buat keluarganya)
Bicycle Thief mungkin film tentang sepeda yg paling berkesan dan sukses memukul ulu hati saya dgn telak. Film terbaik sepanjang masa ini membawa tema sederhana alih2 tema yg  bertele2 ataupun fantastis. Namun mampu menohok perasaan hingga akhir.
Film rekomendasi lain adalah Vertigo 1958,  alfred hitchcock. Utk ukuran tahun segitu, film ini punya sinematografi uapik tenan, dan penuh deretan mobil2 Amerika klasik jaman dulu yg super duper keren seperti Cadillac dan Dodge.

Untuk koleksi lagu sudah pernah saya beber sebelumnya bahwa saya penggemar musik lawas. Saat malam ataupun waktu senggang, saya akan memilih saluran radio yg mengakomodir kesukaan saya itu. KDS8 Malang adalah salah satunya.
(beberapa koleksi saya dari seorang teman)
Terkadang saya diprotes istri karena siklus playlist yg dibilang ga' ap tu det ' itu. Bila tidak Matt Monroe, Beach Boys, Andy William dkk, ya Tetty Kadi, Guruh ataupun Koesplus, hehehe. 
(album keren dgn deretan lagu yg bisa bikin suasana berkendara di pantai begitu sitimewah, namun fav saya adalah 'deidre' dan' i still what we did last summer' yg tidak ada di album ini)

Menatap foto2 jadul dengan iringan lagu2 lawas biasanya saya lakukan. Rasanya saya lebih retro dari umur saya sebenarnya, haha.

Satu2nya ganjalan mengenai jadulismo ini adalah ketidakmampuan (belum) mengkoleksi lukisan jaman dulu. Antara tahun 1800-1900 Belanda mendokumentasikan banyak tempat di Indonesia dalam bentuk lukisan. Lukisan2 tempo dulu itu dilukis oleh orang2 yg amat ahli di bidangnya, dan sayangnya kebanyakan lukisan tersebut ada di museum belanda, begitu juga dgn foto2 dan buku2 jawa Kuno maupun buku bahasa belanda tentang Indonesia( merujuk KITLV Leiden)
(Controleurswoning - van J Rappard 1883-1889. Rumah utk semacam pemeriksa kesehatan jaman dulu. Lukisan ini fav bapak saya, katanya rumahnya tampak begitu asri dan lapang)
(Batu-Tulis in de omgeving van Buitenzorg/Batu-tulis Bogor - Wilhelmus Merkus De Stuers 1865-1872 Panorama di belakang situs batu tulis bogor, indah bukan?)
(sebuah lukisan 'warung' di katalog belanda jaman dulu tentang tempat maupun budaya di Indonesia)
(Kebun Teh - J(Leo) Eland 1884-1952. Lukisan ini replikanya bila tidak salah, yg asli tanpa gambar kepulauan di atasnya, dan sudah lebih usang)

Dua lukisan terakhir berjudul  'de Brantas rivier te Malang' oleh van Der Kherkoff 1830 -1908. Betapa indahnya sungai brantas jaman dulu, hampir saya menjadi pengutuk bila tidak menahan diri kepada orang2 yg gemar membuang sampah dan pabrik pembuang limbah ke sungai. Saat ini saja sungai brantas sudah sangat buruk penampakannya daripada masa kecil saya. Sungguh firman Tuhan bahwa kerusakan di bumi ini akibat tangan2 manusia benar adanya. Tapi bila dibanding Eropa yg kesadaran menjaga alamnya, entah kenapa tidak menular ke kita juga, cuma teknologinya saja yg dikonsumsi. Tanda2 kiamat seolah hanya nampak di sini, hehehe .
Lukisan Abraham Salm 'olivierschieldrj vorstellende Javaan Landschaape' yg menggambarkan dua orang anak penggembala di jawa ini favorit saya. (1889)

Kembali ke sepeda. Yap selama bulan puasa dan libur lebaran , saya hanya putar2 kota menelusuri jejak sejarah.
Toko Lido. Merupakan toko yg bertanggungjawab atas banyak foto Malang tempo dulu utamanya jalan semeru. Begitu juga gedung yg skrg ini menjadi lokasi bank besar.
(salah satu foto yg diambil dari bekas gedung yg menjadi bank di kayutangan)
(samping kiri itu skrg menjadi gedung telkom, ini adalah pertigaan kayutangan depan Gereja Kathedral itu. Bangunan samping kanan itu masih ada, sebelah bekas gedug bioskop merdeka)
Jalanan yg sepi di hari raya menjadikan saya leluasa mengambil gambar tempat yg lumayan jadul ini , berlokasi dekat avia di jalan oro2 dowo. Sayang bangunan lama ini dicoreti tangan2 kurang kerjaan. Lampu dgn pucuk seperti antena di atas itu merupakan peninggalan sejarah lho.

Ya begitulah, sedikit mengenai bagaimana saya menerima terperangkap 'jadulismo'. Ada keasyikan tersendiri menikmati gambar2 lama, walau begitu tak lantas saya menolak kemajuan. Selama itu menyesuaikan dgn jatidiri kita sebagai bangsa berbudi luhur , kenapa tidak?
Jika bangsa ini punya masa lalu , maka tentunya ada masa depan. 
Apabila posting ini membuat seseorang sama merasa bangganya dan akhirnya turut bersedia mengawal negeri ini utk anak cucu setelah membaca, maka saya akan merasa gembira. 
Bagaimanapun juga segalanya berjalan pada keseimbangan, bila byk hal buruk terjadi disini, mari kita bersama berdiri di sisi yg baik utk mengimbangi agar segala sesuatunya tetap terjaga.
Jadulismo tepatnya bagi saya adalah mengunduh nilai2 kebaikan dari masa lalu.
Marilah tetap menjaga semangat itu, siapa tahu kelak lahir dari generasi kita pemuda2 penerus bangsa yg membawa semangat jadulismo lebih baik dibanding pendahulu2nya.
Semoga Tuhan selalu menjaga kita, amiin.
 Sejarah manusia adalah sejarah sepatu. Sejarah tentang tempat dimana ia pernah berpijak dan menjejak.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf lahir batin.

update : 
- Utk memperkenalkan telinga dgn lagu lama bisa mendengarkan ; tetty kadi (versi 70an), carpenters (yesterday once more, close to you), matt monro (strangers in the night, beyond the hill), frank sinatra (things we did last summer, autumn leaves) percy faith (utamanya 'Theme from a Summer Place'). Beatles cukup bagus walau butuh penyesuaian khusus, band ini cukup populer di kalangan anak muda pecinta musik dan yg cuma ikut2an karena biar dianggap keren. Semua yg saya sebutkan enak diajak utk segala suasana, mau sepedaan atau bengong. Semua bisa di-preview di youtube.

- film klasik Indonesia yg manapun bagus. Film eropa selain yg saya sebut di atas, yg cukup bagus utk perkenalan: 12 angry men 1957(film fenomenal walau cuma  bersetting 1 tempat), psycho 1960 (film thriller horror om alfred yg jadi top review hingga kini), and there were none 1954 (film adaptasi novel agatha christie, nampol abis!). Beberapa film tsb masih bisa diunduh via app torrent. Selamat berburu