Road to Hidden Waterfall II : Coban Brues

16:04 6 Comments A+ a-

Akhirnya kita hampir sampai pada sajian utama
 ada ketakjuban, ada keharuan, ada kebahagiaan, ada kebanggaan, semua rasa bercampur aduk. Pasca perjalanan yg begitu sukar dikatakan, sampai juga di lokasi utama.
Sebuah keindahan yg mengalir dari atas tebing yg tinggi, menukik ke bawah dgn gemulai dgn tangan terbuka menyambut lembah di bawahnya.
Lokasinya begitu sejuk rindang, alami, teduh dan terlihat minim sentuhan


Rasa syukur paling mendominasi hati , sesungguhnya melihat kebesaran Tuhan itu tiada banding kesempurnaannya


Rekan saya ; Hadyan. Berikutmungkin ekspresi rocker yg penuh dgn energi meluap2, sekaligus meluapkan kebahagiaan atas perjalanan mencapai lokasi utama

Coban Brues . Sebuah keindahan yg tersembunyi, hampir tidak terjamah, dan jarang dikenal.  Bisa dihitung orang2 yg berkesempatan mencapai air terjun ini,  air terjun yg tersembunyi dibalik lebatnya hutan, tingginya tebing, dan derasnya sungai.
Hingga kemari, diperlukan hati yg sabar, semangat yg kuat, mental yg teguh, badan yg prima, dan bekal yg cukup. Sejenak kami menikmati guyuran sejuknya melalu pori2 kulit. Bersantap bekal di tengah rindangnya pohon pohon besar , rekan sang air terjun.
Syukur , kenikmatan itu besar adanya
Rumput bambu ini tumbuh subur di sekitar sungai, dan bunga berwarna warni menyertainya
Kami melangkah pulang dgn hati gembira, sambil menikmati kesenangan yg terus terbayang di hati
Apapun itu bentuk kelelahan,atau kerja keras utk memperjuangkan dan mencapai sesuatu , jika terbayar lunas diakhir, rasanya seperti sebuah kesuksesan. Bahwa hal2 yg tidak mudah merupakan jalan lain mencapai kebahagiaan yg lebih berarti, drpd jalan yg mudah atau nyaris tanpa perjuangan

Sungai yg mengalir jernih ini akan menghidupi banyak mahluk Tuhan lainnya. Berbagi tanpa pamrih
Perjalanan ini memakan korban sepatu saya jebol, goresan di kaki dan lengan, dan benar2 lelah setelahnya akibat kombo melihat final kemenangan Real Madrid.
Mungkin kalo Real tidak menang dini hari itu, saya akan kurang bersemangat dan sedikit sendu, hehehe
Tapi setelah perjalanan ini, rasanya tiada penyesalan, justru saya menghargai segala kenangannya

Coban Brues , air terjun yg tersembunyi ini bukanlah utk pemula , atau orang iseng , itu saran saya.
Ada 3 hal yg jamak menjadi pegangan byk traveller
" jangan ambil apa pun selain foto, jangan tinggalkan apa pun selain jejak kaki & jangan bunuh apa pun selain waktu"
itu benar2 saya tekankan utk kemari.
Ada momen di suatu lokasi, dimana kamera saya tiba2 tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Lensanya buram dan tidak bisa mengambil foto, bahkan dinyalakan, tidak tampil apa2. Saat cek batere masi 3/4, tapi bolak balik gagal saya nyalakan.
Ini terjadi sampai hampir lokasi utama.
Maka itu perlulah menjaga niat dan perilaku mana di alam bebas, jangan menganggap remeh, dan berbuat sesuatu yg nekad

Pada akhirnya Tuhan menciptakan berbagai keindahan kehidupan, utk bersanding  rukun dgn kita. Manakala kita mengerti batasan2nya, kita akan saling menghargai utk segala sesuatu yg hidup di sekitar kita. 
Lokasi Coban Brues : Lereng Gunung Buthak, sekitar 7km dari Bedengan - Dau

Terima kasih utk rekan : Hadyan Qashidi , partner selama perjalanan

Road to Hidden Waterfall I

16:43 0 Comments A+ a-

Kabar baik bahwa Malang masih memiliki tempat segar yg jarang diketahui dan dikunjungi, yang kemurniannya masih terjaga, masih memiliki sudut orisinal di antara belantara hijau. Bahwa lapisan ozon di negeri sudah terbuka pada batas akut, dan kenaikan kendaraan bermesin yg semakin merajalela,  merupakan kabar buruk. Kota Malang saja setidaknya memerlukan ruang hijau 3 hektar diantara 10 hektar ruang terbuka. Ruang hijau yg tidak hanya berupa taman, tapi area dgn pepohonan dan berbagai macam tanaman. Itu merupakan ukuran minimal  untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. 


Kenyataannya ?
Sebenarnya masyarakat  bisa berperan dalam pengadaan ruang hijau privat di rumah, utk menutupi kekurangan. Tapi skrg jarang tempat tinggal yg menerapkan hal tsb, dan diperparah dgn semakin banyaknya lahan yg diubah sbg perumahan.

Semakin meningkatnya volume kendaraan ternyata jg tidak diimbangi dgn peningkatan green belt, alhasil saya sendiri penasaran seberapa busuk kadar oksigen di udara yg kita hirup tiap hari srkg ini. Malang semakin panas , itu sudah terjadi, entah kalo itu juga ada relasinya dgn suhu hati orang2 di kota malang, yg saat ini jg gampang panas
Maka sudah saya biasakan utk sesekali memboyong keluarga ke pinggiran kota yg masih berhawa segar dan sejuk

Saya mengalami ketika kecil, saat melihat arah barat dan timur begitu jelas pemandangan gunung beserta bukitnya. Tiap pagi hampir dipenuhi kabut dan hawa yg menusuk. Mandi pagi dgn air sedingin lelehan es batu. Dan murid sekolah beramai ramai memakai jaket saat pagi
Saat ini saya mesti pergi ke pelosok sekian kilometer atau naik ke gedung tinggi , hanya utk melihat pegunungan itu masih di sana, dan merasakan terpaan angin yg benar2 sejuk
Minggu kemarin ada tempat yg menarik perhatian utk dikunjungi , berupa air terjun. Minimnya informasi mengenainya membuat penasaran,masih pula sedikit gambaran yg diketahui, kecuali sedikit bahwa lokasinya kabarnya segar dan sejuk.  Saya sendiri memang berniat utk menanjak sbg penyegar tubuh. Utk petualangan ini bersama seorang partner tangguh yg saya kenal lebih dalam selama perjalanan
Yang pada akhirnya membuat perjalanan tidak hanya menyenangkan , tapi juga seru hingga akhir.

Meski malamnya habis begadang menonton bola, entah kenapa begitu masuk area penelusuran, badan serasa segar dan berenergi penuh.
Berjalan dan melintas hutan yg hampir lebat , serta sungai yg bersuara begitu riuh arusnya rasanya melontarkan diri pada khidmat keheningan hingga puncak tersunyi senandung alam. Telinga saya seperti menangkap dgn jelas nada2 yg dilontarkan sekeliling kami
Banyak hal2 yg menarik perhatian, dari banyaknya pohon besar nan tinggi, kicau burung bersahut, kupu yg beratus2 jumlahnya, perdu yg teduh berkumpul bak harmoni.
Sungai yg jernih itu susah utk dilawan godaannya.  Berendam berkali2 rasanya masih kurang. Dinginnya yg alami itu malah seperti terapi gratis
Batuan besar di sepanjang sungai ini mempunyai bentuk2 yg eksotis, dgn air yg mengalir diantaranya laksana jodoh berselendang sutra bersandar pada sang kokoh
Mungkin beginilah ekspresi yg menggambarkan dgn tepat 'nikmat blusukan tiada tara '.  Perjalanan melintasi sungai dan lebatnya hutan itu masih separuh perjalanan. Sensasinya sudah meluap luap di hati
Akan saya lanjutkan di post berikutnya perjalanan menuju air terjun yg tersembunyi itu

Mountain Bike Adventure

15:30 0 Comments A+ a-

Sebuah tempat yg menakjubkan, dgn area lapang, view yg indah, memiliki jalur yg bagus
didominasi singletrack yg melewati samping jurang hingga tengah hutan
top View,salah satu yg terbaik


Sebuah tempat yg memberikan penyegaran , begitu hijau sekelilingnya

Petualangan di jalur ini memberikan sensasi bersepeda gunung yg tidak kalah dgn lainnya
Seandainya saja ada kereta gantung utk ke atas , dijamin makin menarik tempat ini, tidak kalah dgn bike park di luar.
Salah satu yg semestinya bisa diadakan disini ,dari tempat yg mendukung adalah gantole atau paralayang, sbg wisata daerah

dan ini akan selalu masuk dalam arsip track bersepeda  saya, salah satu tempat dgn pengalaman terbaik


Rider : Hadyan Qashidi & Ngoeg
Terima kasih sdh mampir

Jalur 2 in 1 Lawang

15:36 4 Comments A+ a-


Mulai sedikit panas, tapi terkurangi dgn segarnya pemandangan sekitar
Kalo utk yg satu ini 'no komen', terlalu sempurna utk dijabarkan

Karena saya tidak mengetahui lokasi , maka selama rute tidak bosan saya bertanya biar tidak sesat
Jalur ini sungguh idaman hati
Deru mesin mobil hampir tidak ada, motorpun tidak banyak, masih ditambah dgn kanan kiri hanyalah pemandangan yg memanjakan mata
Lebih gampangnya mari kita sebut saja 'jalur 2 in 1'  dgn bumbu 'pure village'
Bearoma petualangan, rekreasi dan kekeluargaan
Tentu saja terlihat sedikit ramai, karena hari libur
tapi yg datang didominasi penduduk asli, atau sekitar lokasi
Maafkan jika saya tidak memberitahu apa nama lokasinya, karena tempat ini terlalu bagus, terlalu indah utk beramai2 dikunjungi banyak orang.
Sentuhan kemurniannya biar terjaga dan menjadi milik warga serta penerusnya

Nasi tempe tahu penyet, sambal dan lokasi yg pantas menyandang predikat 'JUARA' atau Top Markotop
Kesederhanaan yg mahal harganya , saya jadi inget sebuah warung yg berembel2 desa , yg menjual sajian dan suasana yg sudah diatur sedemikian rupa agar terlihat 'ke ndeso2an' dgn tidak murah. Dibanding yg ini, bikinan yg Maha Besar, sungguh tidak ada bandingannya.
Murah meriang gembira
Semakin sedikit yg diketahui, semakin baik pula sambutan yg kita rasakan saat berkunjung
Oleh karena itu pula saya tidak banyak menampilkan foto. 

Gowes ringan ini selain menghibur hati juga mengilhami akan perlunya sadar lingkungan, menjaga perilaku kita senantiasa dalam kelestarian.
Bolehlah kita berkunjung, berkabar cerita, melepas penat, namun perlu jua diingat utk tidak menganggap lokasi2 alami serupa Mall atau pasar bazaar meriah
Sudah tersiar kabar bagaimana kerusakan pulau sempu yg semakin hari semakin tidak tertangguhkan akibat kunjungan gila2an
Itu lah kenapa diperlukan kesadaran
Selepas bercengkrama ria, kami putuskan utk pulang
Saya kira masih ada spot2 lain, utk itu lain waktu sajalah
Bapak ini pernah bersepeda dari surabaya, jombang, mojokerto dgn sepeda kebonya itu
Beliau berjualan berkeliling
Dhuhur kami sudah hampir menjelang rumah
Semoga pos kali ini membawa intropeksi dan memacu kebaikan pada diri saya pribadi di masa mendatang
Terima kasih utk sdr Heru,Erik, dan Bayu arif yg menyertai gowes jalur 2 in 1, meskipun dadakan, kapan lagi kalo tidak disegerakan, masa iya mau hobi downhill melulu :P

Gowes 2 in 1

14:41 0 Comments A+ a-

Beberapa hari yg lalu saya terpaku menatap layar monitor, masih membekas di ingatan salah satu video unggahan anak negeri ini . Dia merekam daya tarik magis , keindahan dari negeri bernama Indonesia. Meski cuma beberapa tempat, tetapi cukup mencerahkan mata dan pikiran.  Jika yg sedikit saja sudah sedemikian amboi, maka bisa dipastikan ke-amboian itu ada lebih banyak lagi jika mau bepergian lebih jauh. Surga dunia sepertinya potongan kecilnya menjelma Indonesia


Exploring The Magic of Indonesia from sutiknyo on Vimeo.

 Ketertarikan saya mencari tempat2 alami yg bisa dijangkau sepeda dan yg selama ini masih lestari, tidak terekspos ataupun tidak diketahui. 
Skrg ini keramaian sudah jamak dimana2, jalan lalu lalang dan merambat, pusat pertokoan juga bersaing dgn pasar dlm jumlah pengunjung, bazaar tumpah ruah mirip pertunjukan orkes dangdut koplo, 
bahkan gunung, bukit sungai pun skrg ini juga ikutan tumplek blek diserbu, apalagi jika tempat itu terekspos dgn baik.
Manusia membutuhkan keseimbangan, di sela2 dirinya berada di keramaian, memerlukan juga penghiburan yg tenang utk dirinya. Maka semakin sepi tempat itu , jarang di ketahui dan dikunjungi orang, semakin sempurnalah menurut saya. Jika disini sudah ramai, disana ramai pula, lalu kemana lagi kita ?



Sebenarnya ini rute dadakan, karena awalnya saya hanya berpikir naik sepeda, gowes aja kemana suka. Berangkat juga agak siang setelah memasak dulu dan menyelesaikan pekerjaan RT lainnya.
Setelah mengontak rekan seadanya. Tancaplah
Kita singgah di daerah lawang. Sebuah sumber dan pemandian alami lokal
Memiliki beberapa kolam, yg salah satunya pada foto di atas diisi ikan araipama dan aligator.
Suasana sekitarnya adem ,sejuk dan menyegarkan. Berenang, mandi, mencuci, keramas bisa, yg tidak diperkenankan adalah memancing ikan, atau membawa pulang apalagi memakannya

Sepi di pagi hari, dan tenang
Di lokasi ini, gratis tis tis , boleh renang sepuasnya, apalagi cm nongkrong duduk santai bin bengong sambil ngupil



Yang atas itu terlihat sangat 'downhill '
Batuan besar, tanah basah, pepohonan ... sekaligus wingit
Puas berleha2, menyusuri kembali rute berikutnya


Fly Over Lawang

Bersambung ke pos berikutnya