Pantai Mondangan : Hawaiinya Malang
Bila kepingin merasakan gimana sih punya pantai pribadi maka destinasi yg terletak di Dusun Sumberoto ini bisa menjadi jujugan. Didukung dengan akses yg cukup buruk mampu membuat pantai ini bak lokasi terisolir.Akses yg buruk itu faktanya adalah jalur yg lumayan parahnya dan cuma berada di kilometer terakhir namun cukup 'nggarai' pegal hati dan bodi.
Akan sedikit saya bagi cerita perjalanan kali ini.
Sayangnya walau sudah mengikuti petunjuk, saya malah sempat kesasar cukup jauh ke jalur menuju balekambang.
Mana masuk dusun antah berantah dgn jalan yg super sekali...... rusaknya.
Tidak mudah hanya utk mencapai donomulyo. Baru setelah pasar donomulyo itu mulai gampang diurut.
Setelah pasar ambil belok kanan, habiskan sampai ketemu gerbang dusun sumberoto.
Mencapai dusun sumberoto, saya cukup kaget dgn banyaknya kendaraan memakai plat blitar, pdhal sebagian daerah ini masih masuk Malang.
Setelah mencapai sumberoto, cuaca udah mulai ga bersahabat. Hujan geledek dgn kilatan cahaya kemilau tingkat dewa. Break dulu di langgar menunaikan sholat dhuhur.
Ternyata cuaca tak kunjung reda, akhirnya terabaslah. Saya sampai membeli sandal jepit baru daripada ngerendem kaki dgn sepatu basah. Nasib
Mencapai pos Miri Perhutani inilah kilometer terakhir yg menggila. Ibarat lamaran, kita mesti membayar mas kawin dgn harga yg amat mahal.
Hujan mereda tapi itu tak banyak membantu. Jalur terakhir ini berada di tengah hutan antah berantah dgn pemandangan yg teramat menakjubkan.
Menakjubkan di sisi view dan di sajian ,betapa begitu aduhai serta runcingnya bebatuan makadam yg terpampang untuk dilahap.
Sekali lihat jelas itu makanan buat para crosser dan offroader, eh iya bila pakai sepeda pancal full suspensi juga oke.
Jadilah kita downhill pakai bebek, parah.
Jangan coba main2 dgn kondisi ban , sekalinya bocor dan tak ada rencana cadangan, kamu akan menderita ta ta, percayalah!
Jam 3an saya mencapai jalur ini dan susana begitu sepi (iya susana, saya tidak salah ketik, lokasi ini agak horor, silahkan tanya penduduk sekitar)
Setelah perjuangan yg memakan kestabilan emosi, wah saya diberi imbalan yg tidak cuma impas, bahkan berlebih.
Beberapa menyebut ini adalah hawaii ala malang. Saya setuju walau saya sendiri juga belum pernah ke hawaii.
Pasirnya putih , lautnya jernih, debur ombaknya manja, anginnya lembut, sekitarnya begitu natural.
Dan kemewahan utamanya adalah SAYA SENDIRIAN menikmati semua keindahan tersebut.
Tak nampak sosok lain di pantai ini, serasa pantai ini milik pribadi.
Bekas remah remah yg terbawa ombak. Asal tahu di sini dilarang berenang dan itu saran yg betul menurut saya, ombaknya super sekali. Kalau sampai hanyut tergulung ombak insya Allah takkan ada yg tahu ataupun melihat.
Acara awal ya gila-gilaan dulu, bercumbu dengan pantai mondangan.
Jumping, dancing, running.... hajar wisss....... sepi sunyi bahagia sendiri, hehehe.
Dan berikut keindahan yg tidak bisa diungkapkan kata.
Tempat ini teramat keren mampus dan luar biasa.
Beberapa barang yg hanyut terbawa ombak.
Agak sorean baru datang 2 orang pemancing.
Di atas lautan tampak cerah , di sisi lain di atas perbukitan dan pegunungan tampak kilat petir.
Akhirnya saya tak lama2 karena saya rasa sebentar lagi hujan badai nih.
Pulangnya dihajar hujan tiada berhenti2. Dari donomulyo hingga karangkates sungguh tak ada ampun, sampai malang juga akhirnya.
Dan..... begitulah, memang ampun ini pantai.
Foto lainnya silahkan kunjungi Google+ saya