Gunung Kunci - Pagak

14:29 8 Comments A+ a-

Bila dari kepanjen menuju pagak, ada satu jalan yg pasti dilewati yaitu jalur gunung Geger. Jalannya meliuk-liuk dengan jurang dan pemandangan indah terhampar di sampingnya.  Ada satu tikungan terakhir yg kerap dijadikan tempat ngaso dan hangout beberapa pengendara maupun warga sekitar. 
Penelusuran saya kali ini akan menjelajah kawasan tersebut yang katanya terkenal mistik, ..halah.
Ba'da dhuhur saya sudah meluncur ke arah pagak. Sebelum ramadhan H-1 saya bermaksud menikmati suasana pedesaaan dengan segelas kopi hitam ala wong ndeso. Ketiadaan saudara di sekitar sini membuat saya akhirnya memilih warung secara acak. Sedikit kurang dari harapan, sudah dapat warungnya, lha kok kopinya yg kurang 'menggigit'.  Syukur masih ketutup ama lokasi warungnya yg berada di pinggiran hutan.

Ketidakmaknyusan akan kopinya, membuat saya membuat plan B dengan beli kopi kotak ( temennya teh kotak) di minimarket.  Dan rencana itu termasuk nongkrong sejenak di kawasan gunung Geger.


Ini benar2 maknyus, anginnya berhembus segar, pemandangannya super, kopi ada dan sepi pula. Setelah cukup lama, saya malah penasaran akan gunung yg berada di seberang gunung Geger ini. Dalam batin sudah berkecamuk kira2 seperti apa ya di atas situ puncaknya. Penasaran tersebut karena terlihat seperti ada kanopi yg terbentuk dari ranting pepohonan.
Setelah menimbang sejenak, akhirnya saya nekat menyebrang ke bawah utk mencari jalan masuk gunung tersebut.
(cocoknya sih mungkin disebut bukit, tapi warga sekitar menyebutnya gunung sih)

Setelah menembus jalan makadam, akhrinya ketemu juga jalur masuknya yg cukup terjal nan menanjak.
15 menit mengikuti jalur sudah membuat tubuh berkeringat dan napas terasa menyesakan ( yg saya duga juga karena saya mulai merokok lagi akhir2 ini, duh)
Dan makin cocok karena saya tidak membawa bekal air minum. Jadi saya sampai berhenti beberapa kali, benar2 kepayahan.
Pertengahan naik kok ya jalurnya hilang, main terabas ladang orang. Ini gunung sudah hampir full jadi ladang semua diatas, ya singkong ya jagung.
Setelah perjuangan yang lumayan, punden di puncak gunung kunci ini jadi hadiahnya.
Sepertinya baru dibangun, namun di bebatuan sekitarnya ada bekas kehadiran manusia yg saya kira mungkin nyepi, nggrandong atau kalau tidak ya lelaku. Di sini auranya suram.


Saya masih terus menembus ladang dan ilalang mencari kanopi yg saya lihat dari seberang. Ndilalah sudah sampai dehidrasi parah kok ya ga ketemu, malah cuma ketemu ladang dan pepohonan yg makin rapat, dimanakah kanopi tersebut berada..... 
Saya pun memutari kawasan puncak gunung ini.
Pemandangan gunung geger dilihat dari puncak gunung kunci. 

Pemandangan dari gunung kunci sama patennya dengan yg di gunung geger. Bedanya di sini lebih lapang melihat ke utara dan lebih luas karena saya berada dipuncaknya sih, hehehe.

Setelah cukup puas menjelajah kawasan gunung kunci, ditambah muter2 kawasan pedesaan sekitar pagak, timbul rasa kepingin cepet pulang. Suasana menjelang ramadhan di pedesaan itu lho kok rasanya kentara banget ya.
Terlihat rame dan sepertinya banyak raut2 muka bahagia. 
Tak membuang banyak waktu , sayapun menuju pulang sambil berucap
"Marhabban ya Ramadhan"