Mengurai apiknya jalur Ngantang - Wlingi
Salah satu keuntungan dari letak Malang yang berada di dataran tinggi menurut saya adalah mempunyai jalur penghubung ke kota lain yang amboi punya. Walau dalam kasus ini, jalur Malang Surabaya yaitu Lawang, sekarang mungkin tak seindah dulu. Namun bila melewati jembatan layang Lawang , anda bisa melihat samping kiri kanan wisma Erni dan Perbukitan Sumber Ngepoh.
Jalur Cangar - Tretes salah satu jalur yang terkenal akan keelokannya. Begitu juga Dampit - Lumajang, bisa membuat kita terkagum dengan kelokan - kelokan dalam kawasan TNBTS.
Jangan lupakan juga jalur Batu - Kediri, jalur klasik yang masih amboi hingga kini.
Jalur Sumber Pucung - Kasembon pun tak kalah indah, kita bisa memilih lewat jalur lama lewat tengah hutan jati atau lewat pinggir jalur bendungan lahor. Keduanya menghadirkan pemandang perbukitan yang sedap di mata, apalagi via kereta api semakin jelas perbukitan itu.
Sebelumnya saya pernah mengulas jalur ini sedikit dalam penjelajahan saya ke Sirah Kencong yang kemudian saat pulang mampir ke telaga Rambut Monte.
Dari Batu, meluncur naik ke Ngantang. Untuk kemudian turun ke Wlingi melewati Krisik.
Ini adalah gapura perbatasan Ngantang - Wlingi. Kita akan memasuki Krisik. Setelah disuguhi pemandangan yang segar sepanjang Batu - Ngantang, maka disini kita akan disuguhi pemandangan persawahan segar dengan pegunungan dan bukit di sekeliling.
Sawah - sawah berundak bisa ditemukan di sepanjang jalur ini untuk kemudian masuk hutan. Sepintas akan mengingatkan jalur Cangar - Tretes.
Hari Jum'at menjadi hari tidak resmi saya klayapan. Setiap jum'at pula saya berkeliling ke pelosok desa terpencil di Malang, untuk menunaikan sholat jum'at.
Yang menakjubkan bagi saya, bahwa saya menemukan banyak ibadah sholat Jumat di pelosok - pelosok ini memakai bahasa jawa kromo dalam ceramah maupun dalam penyampaian pengumuman. Tidak usai sampai di situ, ada hal - hal dalam ibadah ini yang membuat saya semakin kagum, seusai adzan jumat maka jam'ah akan secara sadar memenuhi shof sampai penuh dan rapat dari depan hingga belakang. Banyak hal - hal menakjubkan bagi saya hingga terus merasa terpanggil sholat jum'at di pelosok pedesaan.
Krisik merupakan lokasi wisata Rambut Monte berada. Ini masih berada dataran tinggi, dan merupakan bagian dari kawasan gunung Kelud. Spot pendakian kelud berada di sini juga.
Karena masih satu kawasan dengan kelud, maka banyak papan titik evakuasi di pinggiran jalan. Bendungan pun di bangun menyesuaikan dengan sungai sebagai aliran lahar kelud.
Bendungan aliran lahar kelud. Bentuk bendungan yang unik seperti ini bisa ditemukan di Krisik.
Setelah krisik, maka kita akan masuk Gandusari yang melewati perkebunan Bantaran. Ada sedikit pemandangan kebun teh namun tidak seluas Sirah kencong.
Dari gandusari bisa memilih menuju Sirah Kencong, Wlingi atau Blitar. kesemuanya paten,
Bila ingin pemandangan segar, maka bisa mengunjungi Telaga Blumbang Gede. Tidak ada papan penunjuk maupun penanda lokasi ini, telusuri lewat google map.
Ini berada dalam jalur Ngantang - Wlingi, masuk sekitar kurang lebih 2 km di salah satu desa di gandusari.
Dengan latar pegunungan dan masuk pedesaan, maka tempat ini cocok untuk sebentar melepas penat sepanjang perjalanan.
Salah satu lokasi aliran lahar kelud. Salah efek positif adalah daerah ini subur ijo royo royo dengan aneka palawija membentang di segala penjuru.
Semakin menjelajah ke pelosok, semakin saya kagum akan negeri ini, semakin pula saya perlu belajar betapa 'waskita' nya sesepuh kita dulu menjaga negeri untuk anak cucunya.