Road to Hidden Waterfall II : Coban Brues
Akhirnya kita hampir sampai pada sajian utamaada ketakjuban, ada keharuan, ada kebahagiaan, ada kebanggaan, semua rasa bercampur aduk. Pasca perjalanan yg begitu sukar dikatakan, sampai juga di lokasi utama.
Sebuah keindahan yg mengalir dari atas tebing yg tinggi, menukik ke bawah dgn gemulai dgn tangan terbuka menyambut lembah di bawahnya.
Lokasinya begitu sejuk rindang, alami, teduh dan terlihat minim sentuhan
Rasa syukur paling mendominasi hati , sesungguhnya melihat kebesaran Tuhan itu tiada banding kesempurnaannya
Coban Brues . Sebuah keindahan yg tersembunyi, hampir tidak terjamah, dan jarang dikenal. Bisa dihitung orang2 yg berkesempatan mencapai air terjun ini, air terjun yg tersembunyi dibalik lebatnya hutan, tingginya tebing, dan derasnya sungai.
Hingga kemari, diperlukan hati yg sabar, semangat yg kuat, mental yg teguh, badan yg prima, dan bekal yg cukup. Sejenak kami menikmati guyuran sejuknya melalu pori2 kulit. Bersantap bekal di tengah rindangnya pohon pohon besar , rekan sang air terjun.
Syukur , kenikmatan itu besar adanya
Rumput bambu ini tumbuh subur di sekitar sungai, dan bunga berwarna warni menyertainya
Kami melangkah pulang dgn hati gembira, sambil menikmati kesenangan yg terus terbayang di hati
Apapun itu bentuk kelelahan,atau kerja keras utk memperjuangkan dan mencapai sesuatu , jika terbayar lunas diakhir, rasanya seperti sebuah kesuksesan. Bahwa hal2 yg tidak mudah merupakan jalan lain mencapai kebahagiaan yg lebih berarti, drpd jalan yg mudah atau nyaris tanpa perjuangan
Sungai yg mengalir jernih ini akan menghidupi banyak mahluk Tuhan lainnya. Berbagi tanpa pamrih
Perjalanan ini memakan korban sepatu saya jebol, goresan di kaki dan lengan, dan benar2 lelah setelahnya akibat kombo melihat final kemenangan Real Madrid.Mungkin kalo Real tidak menang dini hari itu, saya akan kurang bersemangat dan sedikit sendu, hehehe
Tapi setelah perjalanan ini, rasanya tiada penyesalan, justru saya menghargai segala kenangannya
Coban Brues , air terjun yg tersembunyi ini bukanlah utk pemula , atau orang iseng , itu saran saya.
Ada 3 hal yg jamak menjadi pegangan byk traveller
" jangan ambil apa pun selain foto, jangan tinggalkan apa pun selain jejak kaki & jangan bunuh apa pun selain waktu"
itu benar2 saya tekankan utk kemari.
Ada momen di suatu lokasi, dimana kamera saya tiba2 tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Lensanya buram dan tidak bisa mengambil foto, bahkan dinyalakan, tidak tampil apa2. Saat cek batere masi 3/4, tapi bolak balik gagal saya nyalakan.
Ini terjadi sampai hampir lokasi utama.
Maka itu perlulah menjaga niat dan perilaku mana di alam bebas, jangan menganggap remeh, dan berbuat sesuatu yg nekad
Pada akhirnya Tuhan menciptakan berbagai keindahan kehidupan, utk bersanding rukun dgn kita. Manakala kita mengerti batasan2nya, kita akan saling menghargai utk segala sesuatu yg hidup di sekitar kita.
Lokasi Coban Brues : Lereng Gunung Buthak, sekitar 7km dari Bedengan - Dau
Terima kasih utk rekan : Hadyan Qashidi , partner selama perjalanan
6 komentar
Write komentarKeren bro perjalanannya.
Replymemang banyak tempat indah ya di Jawa timur sana, hehehe
betul mas , hehehe
ReplySam, lek ente sante sam, ayas mbok di terno mrene... :)
Replyayo tok wes sam, tapi yo ngono , lumayan perjuangan, hehehehe ta kabari mben sam yo
Replysalam kenal sam, saya pernah ke Coban Bruwes tapi sayang airnya mampet
Replyiya, wah sayang sekali ya
Reply