Cita Rasa Bromo Klasik di Lawang

07:33 0 Comments A+ a-

Baiklah mungkin judulnya terasa bombastis secara Bromo itu ikonik sekali. Bersabar dulu nggih, akan saya buka sedikit demi sedikit kenapa kok sampai nyatut bromo.


Pertama, ini tempat yang tidak banyak diketahui orang dan jarang dikunjungi orang kota (ini masuk desa om soalnya hehe) . Namun apabila saya menyimpannya sekian lama dan ' harga' untuk kemari sebanding dgn bersusah payah menembus kemacetan dari Malang ke Lawang, maka tempat ini amat 'worth' untuk itu menurut saya pribadi.
Yang kedua, saya masih mengingat beberapa tahun yg lama kala mengunjungi bromo. Bromo dengan jalanan yang lenggang, sepi, hanya kesibukan penduduk sekitar. Sensasi itu tak terlupakan. Jadi cita rasa yang saya maksud dalam hal 'riding'/berkendara'.
Sebentar .. sebentar,.. jalur bromo yang mana ini? nongkojajar atau jemplang?
gabungan keduanya menurut saya pribadi sekali lagi.
Jadi ini bukan tentang gunung yg serupa dgn bromo, namun jalur yang mempunyai citarasa jalur menuju bromo.
Ketiga, jalur ini pendek, tidak berbayar dan bebas berhenti dimana saja (oh saya suka sekali berhenti dimanapun untuk sekedar duduk, menikmati lanskap yang hm... sukar diutarakan)



Sebentar.. sebentar... sebelum memutuskan kemari, saya perlu diyakinkan kalau memang ini bener2 sip utk dikunjungi.
Oke, berikut :


  1. Hutan pinus , cek.
  2. Hawa dingin, cek
  3. Pegunungan, cek
  4. Lembah dan ngarai, cek
  5. Ketinggian, cek
  6. Nongkrongable, cek
  7. berhawa petualangan, cek


Asiknya lagi , kemari tak membutuhkan waktu dan energi banyak. Setengah hari sudah cukup bagi saya untuk refreshing menghirup hawa segar dan menikmati jalanannya yang memorable. Setengah hari itu pulang pergi lho.



Jadi lawang banyak menyimpan sudut yang menurut saya masih bisalah masuk kategori murni alias ndeso ngangeni.
Di barat ada gunung kawi yg mempunyai sudut tersembunyi yang sekali waktu saya kunjungi, di timur sekali waku saya berkunjung ke lawang.








Bila samean penyuka ketenangan, kesepian, pegunungan, angin sejuk, kabut dan lanskap maka silahkan temui ini di Mendek ( seperti 'e' pada penyebutan buah kesemek').
Insya Allah saya minggu depan akan kemari, menemui warung kopi seperti pada foto siluet di atas.
Tempat ini gowes-able, motorable, mobil-able, yg terpenting pastikan kondisi rem prima dan jaket yg agak tebal bila alergi dingin.
Yuk, salam untuk kita semua.