Hardtail & Hard Day at ' Jalur Tomat '
Acara bikin video sederhana bareng Erik ini hampir batal karena beberapa sebab. Yang pertama, saya hampir K.O usai tanjakan di petungsewu. Menjelang makam keramat tiba2 tubuh terasa lunglai, perut mual , badan gemetar, keringat dingin dan kepingin muntah. Pastilah wajah saya saat itu seperti anak SD yg sedang kepayahan ikut upacara hari senin. Dgn kepala kliyeng2 saya berpikir ulang utk tetap ikut rute sesuai ajakan teman2 Koskas Malang. Setelah istirahat dan rebahan beberapa waktu sambil menghirup wangi dupa area makam keramat, baru tekat menjadi makin mantab dan nekad utk lanjut terus , wes kadung setengah perjalanan juga. Coba sendirian dijamin pasti balik badan, wong mata saja sudah terbayang2 kasur.Bedengan menjadi lokasi penyelenggaraan ultah koskas Malang, kebetulan jg berdekatan dgn lokasi yg kami tuju. Acaranya murah meriah, ramai pula dgn hadirnya para pesepeda yang lain. Disini pula saya bersua dgn Tora merah saya yg sudah ganti pemilik. Semata2 demi mendorong salah satu generasi muda utk maju maka saya melepasnya dgn haru biru dan tetesan air mata buaya.
Usai mengikuti acara ramai2 tersebut, saya dan Erik pun menyimpang menuju TKP utama ' jalur tomat'. Nah, rupanya kondisi kami berdua sama2 sudah payah benar setelah makan tanjakan sebelum bedengan, ini yg jadi penyebab kedua hampir batal. Kebetulan juga sepeda kami bertipikal sama yaitu sama2 busuk di tanjakan, label dari toko pun sudah menyatakan itu. Setelah saya tanyakan dulu pada partner baru kami meneruskan utk menyelesaikan apa yg sudah direncanakan.
Masuk lokasi awal sudah dihadang mendung mentiung. Dan akhirnya gerimis itu turun dengan tidak sungkan2, yang awalnya cuma kemericik menjadi kemerocok. Hadangan ketiga inilah yg membuat eksekusi video sederhana ini menjadi video sangat sederhana sekali/VSSS. Ide2 yg sudah dirancang macet dilapangan ditambah mati gaya pula diterjang angin, hujan dan kedinginan.
Yang lain adalah makin tidak bersahabatnya jalur. Sudah kepleset bolak balik, saat nekat menerjang dgn kecepatan penuh itu lumpur dan kawan2nya muncrat ke wajah yang jadinya ke mata juga. Terpaksa menjaga kecepatan karena susah sekali membuka mata lebar2 ke depan dgn banyak spot yg tidak ramah. Paling parah adalah pertengahan jalur tomat yg penuh aura bekas motor trail. Sangat kurang sekali persiapan utk menghadapi hujan yg tambah deras . Dari sepeda saja dgn ban 2.10 , kami sama2 nyaris ga dapat traksi sepanjang jalur tomat hingga tegalweru, bahkan makadam bisa selicin tanah keramik. Yang menggembirakan adalah puas prosotan , ngakak dan keseruan karena jalur yg menjadi tak terduga dihajar hujan . Saya tidak sampai jatuh sih, cuma berkali2 hampir ndlosor.
Kelar di kali metro malah cuma disambut gerimis, sungguh terlalu. Hujan hampir tampak tidak turun di kota.
Bagian akhir adalah melihat ulang hasil rekaman kami. Di beberapa bagian ada terpaksa saya potong karena kamera tertutup cipratan lumpur, dipasang juga apanya yg mau ditonton. Selanjutnya mengedit dan meringkas video tersebut menjadi lebih ramah utk diunggah, maklum internet miskin kuota.
Akhirnya, monggo ditonton hasil kerja kami.
Saran dan cacimakinya ditunggu, heheheheh.
nb. video ini memakai 3 kamera yg harganya tidak ada yg diatas 1.5 jt , murmer.
2 komentar
Write komentarMantap gan (y)
Replykamsia gan
Reply