Sumber Wringin

15:28 1 Comments A+ a-

Sudah lama saya tergoda melakoni kegiatan bersepeda serupa dahulu, saat pertama kali kembali bersepeda. Milik saya dulunya cuma BMX , barang populer di jamannya. Kemudian berturut memakai sepeda bapak, yaitu sepeda kebo dan jengki. Itu karena saya merasa sudah cukup besar utk belajar menunggangi sepeda utk orang dewasa. Meski jatuh bangun, kesan selama belajar itu tak pernah terhapus dalam ingatan. 

Dulu selepas dini hari, saya sudah terburu2 mengeluarkan sepeda. Keinginan utk berpetualang dan merasakan sepinya jalan selepas subuh merupakan keasyikan tersendiri.
Hal itu terbawa kembali dalam memori saat akhirnya tergoda utk bersepeda lagi. 

Tidaklah saya lantas bergabung dgn klub atau komunitas gowes/bersepeda. Namun saya kembali mengulang kenangan lama , bersepeda sendirian menyusuri jalan dan kampung selepas subuh. Mentari tergelincir dari singgasana dini hari adalah perihal elok yg tiada banding. Menghirup udara segar di antara jalan yg belum ramai lalu lalang kendaraan. Memandang embun yg menggelayut pada daun hijau, belum tersapu 



Sumber Wringin. sebuah nama yg belum terlalu akrab. Destinasi ini jg yg akhirnya mengembalikan kerinduan saya bersepeda santai menyusuri jalan2 baru. Bernostalgia pada kerinduan lama


Terletak antara mulyorejo - pakis, daerah ini mempunyai kawasan berhutan bambu lebat serta pohon besar menjulang tinggi. Hamparan sawah menghampar di sana sini menambah seri suasananya. Bocah2 kecil riang mandi di sungai. Suatu kombinasi yg membuat orang asing manapun jatuh hati seketika. 
Lokasi yg berpotensi wisata ini seandainya tetap terjaga seperti sekarang hingga beberapa tahun mendatang , tidak mustahil akan menjadi kunjungan favorit. Namun perubahan itu mustahil tertolak, tergantung sejauh mana kebaikan yg dipertahankan ataupun ditambahkan

Mengunjungi Sumber Wringin memberikan harapan masih adanya tempat2 asri yg masih lestari lainnya. Yg menunggu dikunjungi, dikenal, dijaga dan dipertahankan. Semoga kelak generasi mendatang bisa merasakan segarnya membasuh tubuh disini, menjejakkan kaki atau mengayuh sepeda di antara basah tanahnya


1 komentar:

Write komentar